Isi

Sabtu, 08 April 2017

SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA



 
       I.            INDRA MANUSIA
A.    Organ Pengindraan
Indra terbagi menjadi dua yaitu indra luar (eksternal) dan indra dalam (internal). Indra luar (eksternal) terdiri dari indra penglihatan, pendengar, perasa, pengecap, dan penciuman. Sedangkan indra dalam (internal) bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa lapar,  pegal, haus atau sakit. Semua informasi yang diperoleh dianalisis di otak untuk menghasilkan tanggapan (respon).
1.      Indra Peglihatan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK73OWoM1qfWlsDAptznOHN6lhd6loD1Wlzrc_6VGEIG2JPMn1HzrlXJ8VotpELTnNJ1gx6TAAPkl0Ivfg_tADynZsYgvVkUnbdX6Wxx0txEAmHaCtSsG1cRR6XscMgqtuSR85QRxy4Sk/s1600/Indera+Mata.jpgMata merupakan organ penglihatan bagi kita. Bola mata terletak di dalam rongga mata da dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bagian depan bola mata dilindungi oleh selaput tipis, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjara air mata.
a.       Bagian-bagian bola mata
1)      Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang.
2)      Selaput pelangi atau iris, yang terletak dibelakang kornea dan berpigmen. Zat pemberi warna (pigmen) pada iris ini disebut melanin. Pigmen inilah yang menentukan warna mata. Di tengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil. Pupil dapat membesar dan mengecil karena kerja otot pada selaput pelangi.
3)      Lensa, terletak dibelakang selaput pelangi. Lensa dapat mencembung dan memipih sesuai dengan jarak benda yang akan difokuskan.
4)      Retina, berupa selaput yang mengandung sel-sel indra. Ada dua macam sel indra yaitu sel batang (rod) dan sel kerucut (cone). Sel batang sangat peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan kita melihat dalam keremangan, tetapi tidak bisa membedakan warna. Sel kerucut tidak berfungsi dalam cahaya yang remang-remang sehingga segala sesuatu tampak hitam atau abu-abu pada waktu petang. Dan pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.
a)      Bintik kuning adalah tempat yang sangat peka terhadap rangsang cahaya.
b)      Bintik buta adalah tempat pada retina yang sama sekali tidak peka terhadap rangsangan cahaya, dan merupakan tempat keluarnya serabut-serabut syaraf mata.
b.       Mekanisme kerja mata
Suatu benda hanya dapat kita lihat jika ada cahaya. Cahaya akan dipantulkan oleh benda itu dan pantulan cahaya masuk kedalam mata melalui lensa mata. Sesampainya diretina rangsang cahaya itu diterima oleh sel-sel indra, cahaya kemudian diteruskan ke syaraf mata, selanjutnya dikirim ke pusat penglihatan di otak untuk diterjemaahkan. Barulah kita melihat benda itu.
c.       Beberapa gangguan pada Indra penglihatan
Orang yang matanya normal dapat melihat ebnda jauh maupun dekat secara jelas. Mata dengan peglihatan normal disebut emmetrop. Akan tetapi, ada beberapa orang yang tidak dapat melihat benda  jauh dengan jelas karena bola matanya terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Gangguan penglihatan seperti ini disebut rabun jauh (miop). Mata dengan gejala ini dapat ditolong dengan kacamata minus (berlensa cekung) sehingga bayangan kembali jatuh di bintik kuning.
Mata yang tidak dapat melihat benda dekat disebut rabun dekat (hipermetrop). Hal ini terjadi karena bola mata terlalu pendek sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Untuk memperbaiki keadaan ini dapat ditolong dengan memakai kacamata plus (berlensa cembung).
Mata tidak dapat membedakan garis-garis tegak lurus dan mendatar pada saat bersamaan disebut astigmatisme. Cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata yang lensanya berbentuk silindris.
Pada orang tua, biasanya daya akomodasi mata telah berkurang. Lensa mata lebih pipih dan sukar mencembung sehingga mata tidak jelas melihat benda terlalu jauh atau dekat. Keadaan ini disebut presbiop. Untuk menolongnya diberi kacamata berlensa cembung atau berlensa rangkap, yaitu lensa cembung di bawah dan lensa cekung di atas.
Kekurangan vitamin A dapt menyebabkan penglihatan menjadi kabur pada senja hari. Peristiwa ini disebut rabun senja. Jika kekurangan vitamin A dibiarkan berlarut-larutbdapat menyebabkan kebutaan (kornea rusak). Kerusakan ini dapat ditolong dengan pencangkokan kornea.
Buta warna adalah suatu kelainan penglihatan di mana penderita tidak dapat melihat warna tertentu. Buta warna merupakan penyakit keturunan dan sukar untuk disembuhkan.
Bola mata dapat digerakkan ke kiri, ke kanan, dan berputar oleh ketiga pasang otot penggerak bola mata. Apabila otot-otot penggerak bola mata kanan dan kiri tidak serasi, menyebabkan mata juling. Kelainan ini dapat diperbaiki dengan suatu operasi.
2.      Indra Pendengaran
Hasil gambar untuk alat indra manusia 
Sebagian besar organ telinga terletak didalam tengkorak. Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.       Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selapu disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan berfungsi untuk menangkap getaran
Lubang pendegaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen. Fungsi untuk menangkap partikel debu dan menghalanginya masuk air.
b.      Telinga tengah
Telinga bagian tengan berupa suatu rongga yang berisi udara. Dalam rongga ini terdapat tiga buah tulang pendegar yang sangat halus dan letaknya bersambungan disebut osikel. Ketiga tulang tersebur diberi nama tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi. Tugas ketiga tulang tersebut menagkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke membrane yang menyelubungi tingkap oval untuk diteruskan lagi ke telinga dalam.
Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran disebut pembuluh Eustachius saluran ini baru terbuka pada saat kita menguyah, menelan, menguap, bersin atai membuka mulut. Fungsinya untuk memasukkan udara ke telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan udara digendang telinga sama dengan tekanan udara di luar.
c.       Telinga dalam
Telinga dalam berawal dari oval dan terowongan yang disebut labirin. Tingkap oval terbuat dari serangkaian bilik berisi cairan limfe. Bagian utama librin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan koklea.
Koklea merupakan bagian telinga yang paling dalam. Tabung cairan yang berisi cairan ini sepintas tampak seperti cangkang siput sehingga sering disebut ruma siput.
d.      Mekanisme kerja telinga
Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun telinga. Gelombang suara yang masuk melalui lubang pendengaran menggetarkan gendang telinga, kemudian di pantulkan dan diperkuat oleh serangkaian osikel. Getaran yang dipancarkan melalui cairan telinga dalam bentuk gelombang.
Di dalam kohlea, getaran cairan mengetarkan sel-sel reseptor organ korti. Sel reseptor yang berhubungan dengan serat syaraf, mengubah gerakan menjadi implus dan dibawah ke otak oleh syaraf pendengaran.
e.       Gangguan pendengaran
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran. Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah biasanya penyakit ini banyak di derita oleh anak-anak.
Pada usia lanjut, pendengaran akan berkurang, hal ini terjadi karena hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak baik, dan gendang telinga mulai kaku. Gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu dengar.
3.      Indra Penciuman
Gambar terkait 
Hidung dipisahakan oleh dinding tulang rawan menjadi dua lubang hidung. Kedua lubang itu berakhir di dua tulang yang disebut turbinate.
Udara masuk melalui rongga hidung, mengalir melalui tiga lapisan tulang (turbinate) ke sel reseptor di belakng lubang menuju ke pembuluh penciuman, lalu dialirkan melalui saluran pernapasan ke belakang tenggorokan, lalu turun ke pipi udara sampai ke paru. Lubang hidung dan saluran napas dilapisi oleh membrane mucus yang diselubungi rambut halus yang disebut silia. Mucus dan silia menyaring debu, kuman dan cairan, lalu membuangnya ke saluran pencernaan melalui bagian belakang tenggorokan. Dengan demikian, kotoran tidak terisap oleh paru.
Dalam keadaan tertentu, terkadang kita kehilangan rasa bau, keadaan tersebut asmonia. Asmonia dapat terjadi akibat penyumbatan rongga hidung misalnya pilek, terdapat polip atau tumor di rongga hidung, sel pencium rusak pada infeksi kronis dan gangguan pada syaraf I, bulbus, traolfaktorius atau kortek otak.
4.      Indra Pengecap 
Hasil gambar untuk alat indra manusia
Pada saat kita mengecap makanan, citra rasa yang timbul sebenarnya merupakan campuran antara rasa dan bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Ketika kita menguyah makanan, sel-sel penerima pada lidah dan hidung, meyampaikan informasi ke otak.
Pembentuk lidah yang utama adalah jaringan otot yang diselubungi oleh membrane mukus. Lidah terasa licin di dalam mulut. Namun, permukaanya tampak bercelah dan banyak tonjolan kecil disebut papil (papilla). Papil dan celah tersebut memiliki pucuk pengecap dengan sekumpulan sel peka didalam rongga mukusnya.
Implus saraf dari sel sensoris pucuk pengecap dihubungkan ke otak oleh dua syaraf. Syaraf yang satu membawa informasi rasa dari bagian depan lidah, dan syaraf yang lain dari samping dan belakang lidah. Implus dibawah ke pusat rasa yang ada diotak dan diartikan menjadi rasa yang kita kecap.
5.      Indra Peraba 
Hasil gambar untuk alat indra manusia 
Organ peraba dan perasa kita adalah kulit. Kulit terdiri dari tiga lapisan, epidermis, dermis, dan hypodermis. Epidermis atau lapisan terluar merupakan lapisan pelindung. Hypodermis adalah lapisan terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk menghangatkan tubuh. Di antara kedua lapisan ini terdapat dermis. Lapisan tengah ini mengandung kalenjar keringat, kkelnjar minyak, folikel rambut, pembuluh dara, syaraf dan sel penerima khusus yang berkaitan dengan indra peraba dan perasa.
Ada dua jenis sel penrima utama, yaitu korpuskel taktil (meliputi korpus meissener, korpus pacini, korpus ruffini, korpus Krause) dan ujung syaraf tanpa selaput.
Kopus meissner yang terletak di dekat permukaan kulit menabggapi sentuhan. Persebaran korpus meissner menentukan peka tidaknya suatu permukaan. Korpus pacini, yang terletak hampir ke lapisan hypodermis, menaggapi rangsang tekanan. Korpus roffini tanggapan terhadap panas dan korpus Krause tanggap terhadap dingin.
Ujung syaraf tanpa selaput selain terdapat di dalam kulit juga terdapat di dalam organ internal. Syaraf ini peka terhadap rasa sakit. Syaraf perasa sakit walaupun menimbulkan perasaan yang tidak meyenagkan, namun sangat penting untukkeselamatan kita.

    II.            SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
A.    Hakikat Makanan
Makanan merupakan suatu zat yang dapat dimakan dan dipergunakan manusia agar supaya dapat bertahan hidup. Makanan berfungsi : (1) menghasilkan energy (2) mengganti sel-sel yang rusak (3) untuk pertumbuhan (4) sebagai zat pelindung dalam tubuh, dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh.
B.     Zat-zat Makanan Ynag Diperlukan Tubuh
1.      Air
Air berfungsi sebagai pelarut dan menjaga stabilitas suhu tubuh. Kebutuhan aiat di atur oleh kelenjar hipofise, tiroid, anak ginjal, dan kelenjar keringat.
2.      Protein
Protein terdiri dari unsure C, H, O dan N. protein terbentuk dari polimer molekul asam amino. Asam amino dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu :
a.       Asam amino esensial, adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disentesa di dalam tubuh, sehingga harus didatangkan dari luar tubuh melalui makanan yang kita makan. Ada 10 asam amino yaitu : (1) lisin (2) triptofan (3) histidin (4) fenilalanin (5) leusin (6) isoleusin (7) treonin (8) metionon (9) valin (10) arginin.
b.      Asam amino non esensial, adalah asam amino yang dapat di dalam tubuh kita, antara lain : (1) alanin (2) sistein (3) glisin (4) prolin (5) tirosin.
Protein berfungsi untuk membangun sel-sel yang telah rusak, membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormone, serta sebagai penghasil energy. Tiap gram protein menghasilkan energy sebesar ± 4,1 kalori.
3.      Lemak
Lemak merupakan senyawa organic yang majemuk, terdiri dari unsure-unsur C, H, dan O. lemak merupakan senyawa yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a.       Asam lemak tidak jenuh, berbentuk cair dan bersifat esensial karena harus di datangkan dari luar tubuh melalui makanan yang kita makan.
b.      Asam lemak jenuh, berbentuk padat, dan bersifat non esensial karena dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
Lemak berfungsi sebagai (1) pelarut vitamin A, D, E, dan K (2) pelindung alat-alat tubuh (3) pelindung tubuh dari sushu rendah, dan (4) penghasil kalori terbesar, yaitu tiap gram lemak menghasilkan energy sebesar ± 9,3 kalori.
4.      Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari unsure C, H, dan O. karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy yang utama. Berdasarkan gugus penyusun gulanya karbohidrat dibedakan menjadi :
a.       Monosakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun dari satu molekul gula. Contohnya : glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
b.      Disakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun dari dua molekul gula, contohnya : laktosa dan sukrosa.
c.       Polisakarida, yaitu karbohidrat yang tersusun dari banyak molekul gula. Contohnya : amilum, selosa, dan glikosa.
5.      Vitamin
Vitamin adalah sekelompok zat organic yang terdapat dalam jumlah kecil pada berbagai bahan makanan yang berfungsi untuk metabolism dan pertumbuhan normal makhluk hidup. Vitamin dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu : (1) vitamin yang larut dalam air (2) vitamin yang larut dalam lemak.
Bila tubuh kekurangan vitamin akan mengalami avitaminosis, dan sebaliknya bila kelebihan akan mengalami hipervitaminosis.
a.       Vitamin yang larut dalam air
1)      Vitamin B
a)      Vitamin B1, disebut vitamin anti beri-beri, karena kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan penyakit beri-beri. Fungsinya :
1.      Metabolism karbohidrat
2.      Mempengaruhi keseimbangan air didalam tubuh
3.      Mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus.
b)      Vitamin B2, disebut riboflavin. Kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan penglihatan menjadi kabur, katarak dan keilosis. Fungsinya : berguna untuk pemindahan angsang sinar ke syaraf mata.
c)      Vitamin B6, disebut piridoksin. Kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan anemia, obstipasi, dan gejala pellagra. Fungsinya : berguna dalam pembuatan sel-sel darah.
d)     Vitamin B12, disebut sianokobalamin. Kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan terganggunya pembentukan eritrosit. Fungsinya : menunjang perkembangan sel darah merah, dan berperan agar sel berfungsi normal.
2)      Vitamin C
Vutamin C disebut asam askorbat. Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan pendarahan di gusi, pendarahan dalam sum-sum tulang,  kerusakan tulang, dan kerusakan sel-sel endotel. Fungsinya : pembentukan jaringan ikat dan sel darah merah.
b.      Vitamin yang larut dalam lemak
1)      Vitamin A
Vitamin A disebut juga aseroftol. Kekurangan vitamin A akan menimbulkan hemeralopia, frinoderma, seroftalmi, dan kerotomalasi. Fungsinya :
a)      Mempertahankan keutuhan jaringan epitel dan membrane mukosa
b)      Mereduksi pembentukan kolesterol.
2)      Vitamin D
Vitamin D disebut juga vitamin anti rakhitis. Vitamin D tebagi 4 jenis yaitu vitamin D1, vitamin D2, Vitamin D3, dan vitamin D4. Diantara keempat vitamin yang paling aktif adalah vitamin D3. Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan penyakit rakhitis, gangguan system penulangan, dan gangguan pada pertukaran zat kapur dan fosfor. Funsinya :
a)      Memudahkan penyerapan dan metabolism kalsium dan fosfor.
b)      Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi.
3)      Vitamin E
Vitamin E disebut juga tokoferol. Kekurangan vitamin ini menimbulkan sterial, layuhnya otot-otot karena kerusakan syaraf penggerak, kemunduran pada hipofise dan kelenjar gondok. Fungsinya diduga untuk proses oksidasi.
4)      Vitamin K
Vitamin K disebut juga antihemorgia. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan proses pembentukan protrombin akan terganggu sehingga menimbulkan darah suker membeku. Fungsinya :
a)      Mempertahankan kadar protrombin darah
b)      Berperan dalam proses pembekuan darah.
6.      Garam Mineral
Garam mineral sama seperti vitamin, yaitu tidak mengalami proses pencernaan. Macam-macam mineral yang diperlukan tubuh antara lain :
a.       Zat kapur (Ca)
Kekurangan vitamin Ca menimbulkan karies dentis, pertumbuhan tidak sempurna, dan dapat menimbulkan rakhitis, bila terjadi luka, darah sukar membeku, serta kekejangan pada otot. Fungsinya :
1)      Berperan dalam pembentukan tulang dan gigi
2)      Memelihara ketegaran kerangkah tubuh
3)      Membantu pnyerapan vitamin B12
b.      Fosfor (P)
Kekurangan unsur P, daya tahan tubuh mengalami penurunan, perasaan lemah dan sensitif, akibatnya sama dengan kekurangan unsur Ca (kapur). Fungsinya :
1)      Berperan dalam penyerapan glukosa dan lemak
2)      Membentuk matriks tulang bersama-sama dengan Ca
3)      Memelihara dalam keseimbangan pH tubuh.
c.       Besi (Fe)
Kekurangan unsur Fe menimbulkan kekurangan darah (anemia). Unsur Fe tidak mudah diserap ke dalam darah. Penyerapan zat besi dipengaruhi oleh HCl dalam lambung. Fungsinya :
1)      Sebagai komponen dalam fermen sitikrom yang penting dalam pernapasan.
2)      Sebagai komponen dalam hemoglobin yang penting dalam mengikat oksigen dalam sel darah merah.
d.      Flour (F)
Kekurangan unsur F menimbulkan karies dentis. Fungsinya menguatkan gigi, dan apabila kelebihan flour gigi menjadi burik dan pengapuran tulang.
e.       Natrium (Na) dan Chlor (Cl)
Kekurangan unsur Na dan Cl dapat menimbulkan penurunan nilai osmotik cairan ekstraseluler dan meningkatkan suhu tubuh. Apabila kelebihan NaCl dapat menyebabkan hipertensi dan jantung koroner. Fungsinya :
1)      Untuk pembentukan HCl
2)      Membantu iritabilitas dari sel-sel otot.
f.       Iodium (I)
Kekurangan unsur I dapat menimbulkan penyakit gondok. Fungsinya merupakan komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar tiroid.
7.      Enzim-enzim pencernaan
Enzim merupakan biokatalisator pada proses pencernaan, artinya senyawa organik yang dapat mempercepat reaksi kimia, zat itu ikut bereaksi tetapi terbentuk kembali. Sifat-sifat enzim :
a.       Tersusun dari protein
b.      Pekerja khas pada zat tertentu
c.       Dipengaruhi oleh suhu dan Ph
d.      Merupakan satu larutan koloid
e.       Hanya sedikit diperlukan tetapi dapat mempengaruhi perubahan bentuk zat yang berlipat-lipat banyaknya.
f.       Berperan dalam proses pencernaan secara kimia.
g.      Diberi nama sesuai dengan senyawa atau zat yang dipengaruhinya
C.    Alat-alat Pencernaan
1.      Mulut (Cavum oris)
Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang berfungsi menguyah makanan secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan lidah berperan meenguyah makanan secara mekanik, sedangkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah yang megandung cairan ludah dan enzim ptialin (amilase ludah) yang berperan menguraikan amilum menjadi maltosa.
Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan, ada dua macam ludah yang dihasilkanoleh tiga pasang kelenjar, yang pertama terbentuk seperti air untuk melarutkan makanan, dan yang kedua berbentuk lendir untuk memudahkan penelanan, kecuali itu, ludah juga dapat berperan sebagai pelindung selaput mulut terhadap panas dingin, asam, dan basa.
2.      Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau esofagus bagian atas terdiri dari otot lurik dan 2/3 bagian bawah terdiri atas otot polos. Otot-otot dinding kerongkongan tersusun dari otot memanjang dan melingkar, bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak peristaltik. Gerak ini mendorong dengan cepat gumpalan makanan ke lambung kurang lebih 6 detik.
3.      Lambung (ventrikulus)
Lambung atau ventrikulus merupakan kantung besar di bawah kiri tulang rusuk terakhir, dan terdiri atas tiga bagian. Bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut kardiak, dibagian tengah membulat disebut fundus dan bagian bawah yang dekat usus disebut pilorus. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot melingkar, memanjang dan menyerong yang menyebabkan makanan yang ada didalamnya seperti diaduk.
Dinding lambung dilindungi oleh lapisan lendir yang cukup tebal sehingga tahan terhadap pengaruh getah lambung. Bila lambung kosong, getah lambung yang dihasilkan juga sedikit, tetapi apabila pengeluaran getah berlebihan, maka dapat merusak dinding lambung, sehingga timbul luka pada lambung atau ulkus. Getah lambung juga mengandung enzim renin yang dapat menggumpalkan kasein dalam susu.
Lubang ke luar lambung disebut pilorus, yang dijaga oleh otot sfinkter dan bertugas mengatur pengeluaran makanan dari lambung menuju usus. Otot pilorus bagian lambung akan mengendur apabila kena rangsang asam, sebaliknya otot pilorus bagian usus dua belas jari akan mengerut apabila kena rangsang asam dan mengendur apabila kena rangsang basa, sehingga menjamin agar makanan masuk ke usus dua belas jari sedikit demi sedikit.
4.      Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus halus pada manusia, panjang kira-kira 8 ½ meter, terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (doudenum) kira-kira 25 cm, usus kosong (yeyenum) kira-kira 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) kira-kira 1 meter.
Dinding usus halus mengandung banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus sampai 3 liter sehari. Getah usus bersifat basa, mengandung enzim-enzim sakarase, maltase dan laktase, dan juga mengandung erepsinogen yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yaitu suatu enzim peptidase. Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa, sedangkan maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa, dan laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kemudian sari-sari makanan tersebut siap untuk diserap kedalam darah, dan sisa makanan yang belum tercerna akan masuk ke dalam usus besar atau kolon. Di dinding usus halus terdapat jonjot-jonjot usus (vilus) untuk memperluas permukaan bidang penyerapan.
5.      Usus Besar (kolon)
Di dalam usus besar atau kolon, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicernakan, bersama dengan lendir dan sisa sel-sel mati dari dinding usus dibusukkan menjadi faeses. Perjalanan makanan dari mulut ke usus halus berlangsung kira-kira 4 ½ jam, tetapi disimpan dalam kolon sampai 24 jam. Selama itu, bakteri-bakteri pengurai akan membusukkannya. Di sini bakteri Escherichia coli menghasilkan vitamin K. Vitamin ini bersama-sama air diserap ke dalam darah.


D.    Gangguan Pada Sistem Pencernaan Makanan
1.      Parotitis, terjadinya infeksi pada kelenjar parotis (gondong). Penyakit ini kalau dibiarkan dapat merusak sel kelamin terutama untuk anak laki-laki.
2.      Xerostomia, terlalu sedikitnya produksi saliva.
3.      Konstipasi atau sembelit, susah buang air besar yang diakibatkan oleh absorbsi air yang kuat pada faeses.
4.      Peritonitis, radang pada selaput dinding rongga tubuh.
5.      Apendiksitis, radang pada usus buntu.
 III.            SISTEM TRANSPORTASI
A.    Alat-alat Peredaran Darah
1.      Jantung
Jantung merupakan alat utama pada peredaran darah manusia. Tenaga untuk peredaran darah pada umumnya ditimbulkan oleh denyutan jantung. Otot jantung atau moikardium bekerja tidak mengikuti kehendak kita.
Otot jantung bagian bilik (ventrikel) lebih tebal dari pada bagian serambi (atrium) dan bagian kiri juga lebih tebal dari pada bagian kanan. Diantara seambi kiri dan bilik kiri jantung terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis). Sedangkan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup tiga daun (valvula tricuspidalis). Katup-katup tersebut dijaga oleh urat korda tendinae agar darah dari bilik tidak kembali lagi ke serambi. Di tempat nadi keluar dari jantung terdapat pula katup dengan tiga daun (valvula semilunaris) berbentuk bulan sabit yang menjaga agar darah dalam nadi tidak kembali ke jantung.
Jantung yang terus menerus kerja memompa darah ke seluruh tubuh mendapat makanan dari nadi tajuk (arteria koronaria). Nadi ini kecil dan dapat tersumbat sehinga kerja jantung dapat terhenti. Peristiwa penyumbatan nadi jantung ini disebut koronariasis.
2.      Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh nadi (arteria) dan pembulu balik (vena) serta pembuluh kapiler.
a.       Pembuluh nadi (arteri) berfungsi mengalirkan darah dari jantung. Pembuluh nadi terletak dibagian dalam diantara jaringan-jaringan otot. Kaya akan oksigen (O2), kecuali pembuluh nadi paru-paru kaya akan karbondioksida (CO2).
b.      Pembuluh darah balik (vena) berfungsi mengalirkan darah menuju jantung, terletak dekat permukaan tubuh (superficial). Pembuluh ini kaya akan karbondioksida (CO2), kecuali vena paru-paru yang kaya akan oksigen (O2).
c.       Pembuluh darah kapiler, merupakan pembuluh yang sangat halus dan terdapat di berbagai organ tubuh.
B.     Macammacam Peredaran Darah
1.      Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung (ventrikel kanan) ke paru-paru dan kembali ke jantung (antrium kiri).
2.      Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung (atrium kanan).
C.    Pembuluh Lymphe
Pembuluh lymphe disebut juga pembuluh getah bening. Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka.
1.      Sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksikus), mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena bawah selangka kiri.
2.      Sistem pembuluh lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter) mengalirkan cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh-pembuluh lymphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Di dalam kelenjar tersebut sel darah putih yang disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh kuman. Beberapa kelenjar lymphe adalah sebagai berikut :
a.       Kelenjar-kelenjar lymphe di lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher.
b.      Kelenjar lymphe diselaput lendir usus.
c.       Kelenjar folikel di pagkal lidah.
d.      Tonsil dan amandel
e.       Adenoid di dinding tekak.
D.    Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
Gangguan pada sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan, ataupun sebab-sebab yang tidak diketahui antara lain :
1.      Hemofili, merupakan jenis penyakit keturunan yang ditandai dengan sukarnya darah membeku.
2.      Anemia, penyakit kekurangan sel darah merah atau kekurangan Hb. Hal ini diakibatkan karena kurangnya Fe dalam Hb, atau sel darah merahnya dimakan oleh kuman pemakan sel darah seperti malaria dan cacing tambang.
3.      Erythroblastosis faetalis (penyakit kuning pada bayi) disebabkan oleh kerusakan sel-sel darah yang berasal dari aglutinin ibunya, terjadi karena adanya perbedaan rhesus.
4.      Leukemia atau kanker darah, diakibatkan oleh tidak terkendalinya pembentukan sel darah putih, yang disebabkan oleh adanya mutasi sel darah tersebut.
5.      Trombus (embolus) jenis penyakit jantung yang disebabkan tersumbatnya nadi tajuk, oleh gumpalan atau bekuan darah.
6.      Sklerosis, pengerasan pembuluh darah, berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi :
a.       Aterosklerosis. Penyebabnya endapan lemak pada dinding pembuluh darah.
b.      Ateriosklerosis, penyebabnya endapan zat kapur pada dinding pembuluh darah.
Sklerosis ini dapat berpengaruh pada kenaikan tekanan darah.
7.      Varises, pelebaran pembuluh balik. Di daerah anus disebut wasir atau ambeien/hemoroid, di daerah kaki disebut varises.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi